Sunday, 28 September 2014

Angin dan Waktu

Maaf, karena aku telah membuatmu menangis..
Maaf, aku tak bisa hapus air matamu..
Karena mulai saat ini aku tak akan ada disisimu lagi..

Mungkin, ini tak adil bagi dirimu..
Dan aku maklumi bila kau membenciku..
Suatu hari nanti, suatu saat nanti..
Aku yakin engkau akan mengerti..

Biarkanlah angin membawa tangismu.. Biarkan saja waktu sembuhkan lukamu..
Tak akan ada lagi kisah kita yang lalu, karena aku tak ingin mengukir luka dihatimu, lagi..

Tiada lagi kesempatan..
Sungguh ini bukanlah yang aku inginkan..
Hapuskan semua kenangan..
Mungkin ini jalan terbaik yang harus kita jalankan..

Biarkanlah angin membawa tangismu.. Biarkan saja waktu sembuhkan lukamu..
Tak akan ada lagi kisah kita yang lalu, karena aku tak ingin mengukir luka dihatimu..
dihatimu dan dihatiku, lagi..

-----------
Lagu ini aku bikin khusus buat kamu..
seseorang yang pernah begitu kupahami..
Maaf kalau harus menyebutkan kata-kata ‘pernah’..
Karena memang pernah dan kini tak lagi.. Ada sebuah batas transparan dari dirimu yang kini tak pernah bisa kusentuh.. Arena khusus yang tak lagi menyertakan aku dalam arenanya.. Pikiranmu yang tak bisa lagi kuterka akan kemana tujuannya.. Ada banyak hal sederhana yang kini jadi rumit. Dan seolah-olah perubahan-perubahan ini membuat kita saling menyalahkan diri sendiri..

Bukan salahmu, jika ada yang harus selesai di antara kita..
Bukan salahku, jika tak bisa lagi meneruskan setiap rasa pertama kali yang pernah kita bagi bersama..
Ini hanya cara kita belajar bahwa memang perlu ada yang berubah..
Dan biarkan waktu yang mengajari kita untuk menerimanya..

Aku undur diri, atas segala rasa yang nantinya bisa memperburuk kondisi hati..
Aku undur diri untuk menitipkan lagi segala rasa yang pernah dimintamu dulu..
Aku undur diri untuk segala masa depan yang dulu pernah kita impi-impikan..

Maaf atas semua yang pernah ku lakukan..
Sesendok pelajaran sedang kita lahap bersama-sama, tentang kenyataan bahwa tak seharusnya lagi kita bersama..

Aku akan melepasmu dengan rela. Karena suatu hari, kita akan sama-sama tersenyum mengingat hari-hari yang pernah kita jalani bersama..

Memasuki pekarangan hatimu adalah cara terbaik mengenal cinta.. mengundurkan diri adalah satu-satunya hal yang paling tepat untuk menjauh dari pergerakan luka.. Kita akan baik-baik saja.. Selamat menemukan yang lain selain aku..

Sunday, 21 September 2014

ACCUMULATOR

Gw pernah di setrap, di usir dari Lab, dan di bilang "NGAWWUUUUR" cuma gara-gara gak bisa jawab Accumulator..
Gw gak mau temen-temen mengalami hal serupa dengan gw, cz its hurt bro.. haha..

oke.. gw akan coba nge-share sedikit dari yang pernah gw baca dan gw tau tentang accumulator..

Accumulator adalah salah satu alat pendukung pada sebuah kolom distilasi, disamping alat-alat pendukung lainnya. walaupun hanya alat penunjang, fungsinya cukup penting dalam proses, khususnya destilasi.
Accumulator biasanya ditempatkan setelah alat condenser. berikut beberapa rangkuman tentang accumulator, diantaranya:

  1. Accumulator sebagai penyedia Aliran Refluks.
  2. Mencegah terjadinya kerusakan peralatan hilir atau peralatan setelah accumulator (downstream equipment) yang diakibatkan oleh fluktuasi aliran kolom. Accumulator yang diaplikasikan seperti kasus ini disebut juga dengan reflux drum.
  3. Accumulator bukan alat pemisah (Separator). Accumulator juga dapat didefinisikan sebagai vessel yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan liquid. Oleh karena itu, accumulator tersebut dapat berfungsi sebgai "alat yang dapat mencegah" terjadinya kerusakan alat pada bagian hilir. Accumulator dilengkapi djuga dengan alat pengukur level atau ketinggian, sehingga jumlah liquid dapat di kontrol.
  4. Uap yang berasal dari kolom destilasi (Overhead) dikondensasikan pada condenser. condensat tersebut ditampung oleh reflux drum.
Sementara demikian dulu yah yang gw share tentang Accumulator, kalo kurang lengkap maklum yah coz dulu kan gw di setrap.. Hehe.. Tapi, kalo butuh further info comment aja dengan cantumin email temen-temen, nanti gw kirim ebook nya.